VANNES TANTOWI and MARCO WIJAYA (2024) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN PADA TOKO SEMBAKO WIJAYA. Undergraduate (S-1) thesis, Universitas Mikroskil.
BAGIAN AWAL.pdf
Download (7MB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II .pdf
Download (11MB)
BAB III .pdf
Restricted to Registered users only
Download (13MB)
BAGIAN AKHIR.pdf
Download (862kB)
Abstract
Toko Sembako Wijaya adalah salah satu toko yang menjual berbagai macam bahan kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan dan sebagainya. Saat ini, Toko Sembako Wijaya masih menggunakan pencatatan konvensional dalam mencatat data penjualan barang di toko dan tidak memberikan bukti penjualan kepada customer. Hal ini sering mengakibatkan terjadinya kesalahan perhitungan total harga penjualan barang dan memiliki kemungkinan terjadinya kecurangan atau manipulasi harga oleh staf toko. Untuk pembelian barang dalam satuan goni (seperti gula), staf gudang di toko akan melakukan proses packing barang menjadi berbagai satuan, seperti seperempat kilogram, setengah kilogram dan satu kilogram. Hal yang sama juga berlaku untuk barang dalam bentuk cairan (seperti minyak goreng curah), yang akan di-packing menjadi berbagai satuan, seperti setengah liter dan satu liter. Sementara itu, untuk barang yang sudah dalam bentuk kemasan, biasanya pembelian barang dalam bentuk kotak/kardus (seperti mie instan dan minyak goreng premium) dan proses penjualan akan dilakukan dalam bentuk kemasan per buah. Karena terdapat perbedaan antara satuan dalam pembelian dan satuan dalam penjualan, maka sering mengakibatkan staf gudang kewalahan dalam menghitung sisa stok di gudang. Hal ini mengakibatkan pemilik toko susah untuk melakukan pengontrolan stok di gudang sehingga dapat memungkinkan terjadinya pencurian barang oleh staf. Untuk produk makanan (seperti mie instan) yang memiliki tanggal kedaluwarsa, staf toko harus melakukan proses pengecekan secara rutin untuk mengetahui apakah ada produk yang telah kedaluwarsa. Apabila ada produk yang telah kedaluwarsa, maka akan dikembalikan ke supplier untuk diganti dengan produk baru. Namun, untuk produk yang telah lewat lama dari tanggal kedaluwarsanya (lewat dari satu bulan), proses penggantian produk akan dikenakan biaya tambahan, biasanya akan dikenakan tambahan biaya sebesar 25% dari harga produk. Selain itu, belum terdapatnya pengaturan jumlah minimum barang yang menyebabkan sering terjadi kekurangan barang pada saat customer melakukan pemesanan. Hal ini dapat mengakibatkan toko kehilangan customer langganan karena customer dapat memesan di toko lain. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan proses analisis dan perancangan terhadap sistem berjalan. Metode yang digunakan dalam proses analisis dan perancangan adalah metode Waterfall, sedangkan tools yang digunakan dalam perancangan adalah data flow diagram (DFD). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah blueprint sistem usulan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
Item Type: | Tugas Akhir / Tesis (Undergraduate (S-1)) |
---|---|
Subjects: | Sistem Informasi |
Divisions: | Fakultas Informatika > Program Studi S-1 Sistem Informasi |
Depositing User: | Rospi Marlena |
Date Deposited: | 06 Sep 2024 11:19 |
Last Modified: | 06 Sep 2024 11:23 |
URI: | https://repository.mikroskil.ac.id/id/eprint/3746 |