PENERAPAN ALGORITMA IMPROVED ARTIFICIAL BEE COLONY SEBAGAI REKOMENDASI KEPADA RESELLER UNTUK DISTRIBUSI RUTE TERPENDEK HASIL TANGKAPAN MAKAUHE DI DUMAI

Dalam pemilihan optimasi rute terpendek, terdapat banyak kemungkinan kombinasi jalur pendistribusian makauhe di dumai melalui transportasi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan waktu dan biaya perjalanan. Dalam pendistibusian makauhe reseller sulit menentukan rute terpendek menuju pasar sehingga hanya diperkiraan saja untuk memilih rute yang diinginkan. Dalam implementasi tugas akhir ini, pencarian optimasi rute terpendek menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony (IABC) akan diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi rute terpendek pendistribusian. Improved Artificial Bee Colony merupakan peningkatan dari Artificial Bee Colony (ABC). Artificial Bee Colony merupakan algoritma heuristik yang tergolong dalam algoritma swarm intelegent. Proses algoritma optimasi ini meniru tingkah laku lebah dalam pencarian terhadap sumber makanan. Dua karakteristik utama yang ditampilkan dalam optimasi ini, yaitu forage dan waggle dance. Nilai probabilitas suatu jalur dijadikan dasar pada proses transisi jalur kemudian durasi waggle dance dari tiap lebah yang berhasil menemukan posisi tujuan akan dijadikan rute pilihan. Hasil yang diharapkan adalah untuk mempermudah pencarian rute terdekat yang diinginkan dan memudahkan reseller untuk pendistribusian agar sampai ketempat tujuan dalam waktu yang singkat dan efisien