APLIKASI MARKETPLACE PENJUALAN OBAT BERBASIS WEB

Posisi Indeks Kesehatan Global Indonesia yang buruk diakibatkan banyak faktor, seperti sulitnya mengakses pelayanan kesehatan karena kurangnya fasilitas kesehatan yang disediakan karena letak geografis yang sulit dijangkau. Sejatinya, teknologi kesehatan bisa menyumbang solusi atas permasalahan tersebut, salah satunya adalah penjualan obat lewat media online seperti marketplace. Namun penggunaanya terkhusus dalam penjualan obat masih memiliki banyak masalah, seperti temuan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yaitu adanya obat keras seperti penggugur kandungan atau obat kuat yang dijual bebas lewat media online atau marketplace sehingga dianggap membahayakan masyarakat, mengingat obat-obatan tersebut seharusnya dalam distribusi dan penggunaanya perlu diawasi oleh seorang ahli atau dokter. Bahkan dalam prakteknya juga banyak ditemukan obat-obatan palsu dengan kandungan-kandungan berbahaya yang dijual secara online. Menurut BPOM, risiko membeli obat secara online salah satunya adalah identitas penjual tidak jelas sehingga tidak ada jaminan keamanan dan mutu obat. Dengan masalah-masalah tersebut, salah satu solusinya adalah dengan dengan melakukan proses verifikasi dalam pendaftaran apotek dan apoteker (pelaku penjualan obat secara resmi) yang dituntut untuk memiliki surat ijin, lisensi serta dokumen pendukung lainnya guna memperbaiki prosedur dalam penjualan obat online agar lebih aman dan mutunya terjamin. Untuk mendukung hal tersebut juga, penelitian ini mengaplikasikan ID-BPOM agar user dapat langsung melakukan validasi keaslian obat tanpa harus melakukan pembelian terlebih dahulu. Hasil yang diharapkan adalah agar marketplace tersebut dapat berguna, mempermudah, dan meningkatkan keamanan bagi pengguna dalam membeli dan mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan secara online.